APA ITU DESIGN THINKING

Design Thinking 

adalah sebuah pendekatan pemecahan masalah yang berpusat pada pengguna, yang bertujuan untuk menghasilkan solusi inovatif dan efektif. Pendekatan ini menggabungkan pemikiran kreatif dan analitis, dengan fokus pada pemahaman mendalam tentang kebutuhan pengguna. Design Thinking bukan hanya soal estetika, tetapi bagaimana menciptakan solusi yang relevan, efektif, dan berkelanjutan. Pendekatan ini tidak dimulai dari apa yang bisa dilakukan oleh teknologi, tetapi dari apa yang dibutuhkan oleh manusia, lalu mencari cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Tahap Empathize

Tahap pertama dalam proses Design Thinking adalah Empathize (berempati). Pada tahap ini, seorang desainer atau tim harus memahami siapa pengguna mereka, apa kebutuhannya, serta tantangan atau masalah apa yang sedang dihadapi. 

Fokus utama tahap Empathize :

- Menggali sudut pandang pengguna secara langsung.

- Mengamati perilaku dan kebiasaan pengguna dalam konteks nyata.

- Mendalami emosi, motivasi, dan pengalaman pengguna.


Teknik yang digunakan :
- Wawancara: Bertanya langsung kepada pengguna untuk menggali informasi yang tidak terlihat di permukaan.
- Observasi: Melihat langsung bagaimana pengguna berinteraksi dengan lingkungan atau produk.
- Survei: Mengumpulkan data kuantitatif atau opini dari pengguna dalam jumlah besar.

Tujuan dari tahap ini adalah memperoleh pemahaman yang jujur dan mendalam agar solusi yang dibuat benar-benar sesuai kebutuhan mereka, bukan sekadar asumsi desainer.

Tahap Define: Merumuskan Masalah Secara Jelas

Setelah memahami pengguna di tahap Empathize, langkah selanjutnya adalah Define, yaitu mendefinisikan masalah secara konkret dan fokus.

Apa yang dilakukan pada tahap Define?
- Menyusun problem statement: pernyataan singkat namun jelas yang menggambarkan inti masalah yang dihadapi pengguna.
- Menentukan ruang lingkup permasalahan agar solusi yang dirancang tidak terlalu luas atau kabur.
  
Membuat User Persona:
- User persona adalah representasi fiktif dari target pengguna berdasarkan hasil tahap Empathize.
- Persona mencakup: nama, umur, pekerjaan, latar belakang, tujuan, tantangan, dan kebutuhan utama.
- Fungsinya untuk membantu tim tetap fokus pada siapa yang menjadi target solusi selama proses desain berlangsung.

Contoh problem statement:  
"Mahasiswa DKV tingkat akhir kesulitan menemukan platform publikasi portofolio online yang sederhana dan menarik."

Contoh user persona:  
Nama: Raka, 21 tahun  
Profesi: Mahasiswa DKV semester 7  
Masalah: Sulit membagikan portofolio ke klien karena belum punya media online yang sesuai.  
Tujuan: Ingin punya tempat untuk memamerkan karya dengan tampilan profesional.